Semarang, 20 Juni 2020
Kepada Yth:
Media Nasabah
Di tempat
Perihal : Mohon
dapat dibantu.
Saya Nama : xxxxxxx pemegang
kartu mega visa 420191019242xxxx dan mega metro 524261005193xxxx. Dalam
saat ini memang saya berkendala bayar dan sdh ada tunggakan 2 bulan.
Masalah
yg awalnya bersumber dari adanya SMS dari pihak mega metro yg bernama Riski
Arianti yg menyebutkan promo cicilan yg dibayar sesuai kemampuan dimana saya sudah
mentransfer rp 500.000 dan mengirimkan KTP ke email Riski Arianti krn saya memang pernah menuliskan email
ke dia kalau saya minta keringanan.
Sampai
sekarang tanggung jawab dari pihak Riski tidak ada krn sudah saya email dan WA
tidak dibalas. Akhirnya saya tgl 17 jumi 2020 melaporkan masalah SMS itu ke pihak
bank mega dg no pelaporan Ref 8492210 dg proses maks 5 hari kerja , paling lambat
tgl 24 juni 2020.
Tapi
yang terjadi setelah itu, saya ‘ditekan dan diteror’ oleh pihak kolektor bamk mega secara
terus menerus tiap hari melalui WA dan telepon karena dianggap tidak kooperatif.
Karena
kesanggupan saya 24 bulan utl 1 juta 2 kartu dan minta keringanan di periode
selanjutnya krn kata petugas kolektor yg bernama Dewi 1 kartu dg yg lain saling
terkait jd kalau saya sudah ikut program mega metro maka kartu visa pun juga
sama, tapi
mereka tidak mau mengakui dan tidak menau masalah sms itu dg yg bernama Riski
Arianti juga tidak kenal, dan mereka menekan saya utk ikut program mereka di mana utk periode
selanjutnya stlh 24 bulan 1 jt masih saya rasaka ln berat tp kata mereka tidak bisa
ditawar lagi karena suda system pusat.
Karena tidak ada titik temu karena saya tetap meminta dari pihak Riski yg bertanggung
jawab mereka makin menekan saya sampai melakukan hal2 yang melanggar aturan dr
BI dan OJK ttg tata cara penagihan kpd Debitur.
Saya
berkali kali mengatakan dan membalas WA dari mereka bahwa saya menunggu dulu
hasil laporan ke bank mega tp malah saya dikata2in ‘punya hutang itu malu tidak
usah komplain sana simi’.
Dan
pada hari jumat tgl 18 Juni 2020 pk 09.15 saya ditelpon
oleh pihak kolektor yg bernama Lisa dg no tlpn 031104386, Sayang tidak saya rekam. Dia mengatakan dari
pihak card centre bank mega hendak menindak lanjuti laporan saya.
Awalnya dia sopan dan
menjelaskan bahwa SMS.itu untuk adalh salah satu program pemasaran untuk
memancing adanya penasaran atau feed back.
Saya
langsung bingung dan mengatakan saya mana tau ada program spt itu. Saya taunya hanya
kalimat2 dari sms itu sebagai promo cicilan mega metro.
Saya
jadi mulai curiga saat itu apalagi kemudian dia menyalahkan saya kenapa tidak
bertanya dulu dan langsung transfer .
Kok jadi saya yg disalahkan?
Waktu terima sms itu jam sdh mempet jam 11 siang
dan diberi waktu transfer sampai jam 12 siang makanya sy buru2 sms dan kirim
KTP sbg syaratnya.
Saya masih transfer 500rb bukan
50rb utk bayar sesuai kemampuan. Apalagi dimasalahkan
bahwa 500rb itu hanya DP yg memotong jumlah tagihan dan programnya nanti
dimulai bulan juli.
Saya
tolak karena saya sudah transfer dan kirim KTP mana di sms itu ada kata DP dan
mana saya tau
kalau itu adalah salah satu program pemasaran untuk memancing debitur.
Apa ada
dan dibenarkan cara penagihan seperti itu?
Kami
berdebat masalah keringnan yg saya minta. Menurut system pusat tidak ada lagi penawaran
keringanan .
Saya
bilang kalau dg SMS seperti itu apa masih bisa disebutkan menurut system pusat?
Saya
tetap meminta tqnggung jawab dari pihak Risk mengatakan utk tidak usah
membicarakan SMS itu lagi. Saya bilang tidak bisa krn
SMS itu ada dan harus dipertanggung jawabkan.
Masalah kelanjutan utk
recording saya siap asal ada kepastian keringanan yg saya harapkan, tapi pihak mereka tidak mau.
Dan krn
blm ada titik temu Lisa mengatakan . Sudah ibu mau atau tidak kalau tidak mau berarti
programnya sudah tidak berlaku lagi .
Saya
tetap meminta yg bernama Riski Arianti utk bertanggung jawab atas SMS itu kalau
sampai berlarut2 salah siapa.
Saya
masih punya itikad baik di mana saya masih mau menyanggupi 24 bulan dg 1 jt 2
kartu dan stlhnya tetap membayar tp minta keringanan
Dari SMS itu kalau saya
mengatakan hanya mampu bayar 500 rb saja apa itu salah khan bayar sesuai
kemampuan , namun Lisa mengatakan tidak
kenal yg bernama riski itu siapa.
Saya
heran..
Masa
sama2 tim kolektor tidak tau dn tidak kenal?
Karna
saya dianggap tidak kooperatif, program sms itu dianggap sdh tidak berlaku dan
kembali ke pengihan biasa, kunjungan, telepon dan ancaman nanti
akan telepon ke keluarga, Suami, anak, saudara, teman.
Saya
bilang, anda
mengancam saya?
Lisa jawab
karena sya tidak kooperatif.
Dg kata
lain karena saya tidak menuruti maunya mereka saya akn diteror, diancam.
Apa dibenarakan
cara penagihan spt ini?
Saya
pernah berkonsulatasi dg pihak YLBHI cab semarang dan beliau pernah berpesan
utk jgn asal menyanggupi apalagi di bawah tekanan dan ancaman.
Akhirnya
sya lapor lagi ke bank mega dan bertemu officer kredit bernama sdri Rita. Dari Rita baru saya tau kalau laporan saya ternyata baru
diproses paling lambat nanti sampai tgl 24 juni 2020.
Lalu
Lisa yg mengaku dari pihak card centre bank mega jakarta dan bertujuan menindak
lanjuti ini siapa karna laporan saya masih dalam proses.
Dan
krena adanya ancaman dari Lisa dan telpon, WA yg mengganggu terus menerus tiap
hari saya melaporkan
dg no REV8507441 dimana sdri. Rita akan mengusahakana secepatnya diproses krn biasanya maks 3 hari kerja. Dan sdri Rita mengatakan
kalau ada pengihan lagi
bilang saja sedang dalam proses laporan.
Tapi
masih saja ada pihak klolektor yg tidak
sopan dan tidak menganggap apa yg saya sampaikam dari perkataan sdri Rita. Karena stlh telpon dari
Lisa yg lgsg ditutup sy lgsg ditelpon, di WA terus menerus, ditagih dg
kalimat tidak sopan.
Saya
maklum karena ada tunggakan makanya dikrimkan kolektor tapi apa begini cara kolektor
memperlakukan debitur?
Dan
selama proses laporan saya sll ditekan, diancam ,,agar mau mengikuti program
mereka
Tiqp
hari mereka WA ,telpon terus menerus yg mengganggu,kata2 makian lewat telpon
,tekanan lewat chat WA itu saya alami dlm proses laporan yg blm selesai.
Anak2 saya di Tlpn,di WA ttg
sy yg menunggak pdhl kontak emergency di form pengajuan kartu bukan nama ank2
saya.
Yg
lebih parah lagi pada tgl 23 juni 2020 rumah mertua didatangi oleh kolektor
bernama Arif yg mencari saya dan minta masuk ke dalam rumah pdhl posisi mertua
sedang sakit dan sendirian di rumah.
Sya
pernah memgatakan kepada kolektor bernama Oki agar bila ada kunjungan ke rumah
saya saja.
Karena
kantor itu sebenarnya rumah mertu tp krn mertua sedamg sakit makanya kantor
pindah ke alamat rumah.
Sdr Oki
mengiyakan dan membantu buatkan note.
Tp
kenyataannya pemeritahuan sy diabaikan
dan sekarang mertua saya shock pdh sy memang ‘menyembunyikan’ masalah
mengingat kondisi beliau.
Sya sdh
hub bank mega utk mengganti alamat kantor dan tidak bisa sebab kartu saya
sedang diblokir karena ada tunggakan.
Maaf, dengan
adanya pihak tim collection bank mega yg hanya menunggu feed back dr tim
terkait /DC sama saja secara tidak langsung ‘memgijinkan ‘ DC utk menekan,mengancam
dan seg upaya agar maslah SMS itu dilupakan dan ‘harus’ mengikuti kemauan para
DC.
Saya sungguh
kecewa dan merasakan tindakan dari tim collection bank mega yang tidak tegas cenderung
sewenang-wenang.
Sampai
sekarangpun dari pihak kolektor yg biasanya menagih dg ‘ganasnya’ utk mega
metro tidak muncul yg dari pihak mega visa yg menagih secara terus menerus dg
menteror saya tiap hari dan tim collection bank mega membiarkan semua itu.
Pdhl
sya juga lapor atas tingkah para DC tp dari bank mega sendiri sya merasa tidak
ada tindakan apa2 karena para DC tetap meneror.
Dengan
ini saya menyatakan kecewa dg hasil pelaporan dan merasakan kesewenang2an dari
tim collection bank mega.
Pdhl
dari pihak OJK dan BI pun menyarankan utk proaktif dalam mengajukan keringanan
tp hasil saya selama ini dalam mengajukan keringanan hanya berakibat teror2
dari para DC. Sedangkan
dari pihak tim collection bank mega
sendiri malah menggantung laporan saya dan bersikap sewenang2.
Jelas2
mereka sdh melanggar aturan yg dikeluarkan oleh BI dan OJK ttg perlindungan
konsumen bahkan akhirnya dg tindakan ancaman.
Demikian masalah yang saya hadapi saat ini untuk kiranya dapat
dibantu. Termasuk oleh pihak-pihak yang bisa membantu.
Terima
kasih.
Nama
lengkap dan nomor HP ada sama Media Nasabah
SMS Promo yang diterima oleh Nasabah |
*****